Hari Ketiga Retreat di Magelang, Uji Nurdin Sebut Materi Yang Diberikan Sangat Penting Dalam Memimpin Birokrasi



MAGELANG, MELEKNEWS.ID – Kegiatan retreat bagi para kepala daerah yang berlangsung di Akademi Militer (Akmil) Magelang memasuki hari ketiga dengan penuh antusiasme dan semangat, Jumat, 21-28 Februari 2025. Salah satu peserta, Bupati Bantaeng M. Fathul Fauzy Nurdin, merasakan manfaat besar dari rangkaian materi yang diberikan selama kegiatan.

Dikenal dengan sapaan Uji Nurdin, ia mengakui bahwa meskipun kegiatan ini cukup menguras energi, materi yang diberikan sangat berharga untuk kemajuan daerah yang dipimpinnya.

“Alhamdulillah, semua berjalan dengan lancar. Walaupun cukup melelahkan, namun materi yang kami dapatkan sangat luar biasa,” ujar Uji Nurdin kepada media, Minggu, 23 Februari 2025.

Sebagai kepala daerah termuda di Sulawesi Selatan, Uji Nurdin menyoroti pentingnya materi yang disampaikan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Selain itu, ia juga menantikan paparan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani yang dianggapnya akan memberikan wawasan mendalam terkait pengelolaan keuangan daerah.

“Dua materi ini sangat menarik. Materi dari Lemhannas memberikan wawasan kebangsaan yang mendalam, sementara pemaparan dari Ibu Sri Mulyani nantinya akan membahas bagaimana menyinergikan program daerah dengan kebijakan pusat, khususnya dalam hal efisiensi anggaran,” jelasnya.

Menurut Uji Nurdin, efisiensi anggaran adalah aspek krusial yang harus dikelola dengan baik. Namun, efisiensi tersebut tidak boleh mengorbankan kualitas program-program prioritas yang sudah dirancang untuk masyarakat.

“Efisiensi itu penting, tapi tetap harus memperhatikan program prioritas daerah. Sebab, setiap daerah memiliki kebutuhan dan tantangan yang berbeda,” tambahnya.

Sebagai pemimpin muda, ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam dunia birokrasi. Menurutnya, ada persepsi bahwa anak muda kurang pengalaman dalam mengelola pemerintahan, sehingga dibutuhkan adaptasi dan strategi yang tepat untuk menyesuaikan diri dengan dinamika birokrasi.

“Tantangan bagi anak muda dalam pemerintahan adalah adanya anggapan bahwa kami kurang pengalaman. Namun, dengan sinergi dan adaptasi yang baik, kami optimis dapat bekerja secara efektif,” pungkasnya.

Sebagai informasi, retreat kepala daerah ini berlangsung selama delapan hari di Akmil Magelang, Jawa Tengah, dengan 450 kepala daerah yang turut serta. Sementara itu, 55 kepala daerah lainnya belum bisa bergabung karena berbagai alasan.

Kegiatan ini menghadirkan berbagai materi strategis, mulai dari pemahaman tentang prioritas nasional, geopolitik, anti korupsi, hak asasi manusia, hingga pengelolaan keuangan daerah untuk meningkatkan efektivitas pemerintahan di tingkat lokal.