BANTAENG, MELEKNEWS — Lurah Pallantikang, Mujaddid Ridha Al-Qudsi menghimbau kepada masyarakatnya untuk secara bersama-sama memutus mata rantai penyebab Demam Berdarah (DBD).
Hal tersebut dilakukan mengingat
sejauh ini sudah ada sekitar 12 orang dari warga Kelurahan Pallantikang yang terserang DBD.
Lurah mengatakan kalau saat ini dirinya telah meminta kepada tokoh masyarakat yang ada di wilayahnya untuk segera berantas jentik nyamuk untuk memutuskan mata rantai penyebaran DBD.
“Kami sudah menghimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama memberantas jentik-jentik nyamuk”ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya Senin (24/1/2022).
Menurutnya langkah yang ditempuh dengan melakukan penyemprotan itu bukanlah satu-satunya jalan dalam memberantas nyamuk penyebab DBD, akan tetapi upaya masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup sehat merupakan kunci untuk terhindar DBD.
Dia menuturkan kalau saat ini pihak Dinas Kesehatan sudah turun kelapangan dalam memberikan penyuluhan terkait antisipasi DBD.
Kepala Bidang penanganan penyakit menular, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, Dr Armansyah menyampaikan kalau saat ini sudah ada 54 kasus pasien DBD di Bantaeng.
Menurutnya dari 54 kasus tersebut itu tersebar di 26 Desa dan Kelurahan yang ada di Kabupaten Bantaeng, 52 orang diantaranya sudah dinyatakan sembuh dan 2 orang saat ini masih dirawat di RSUD Prof dr. H.M. Anwar Makkatutu.
“Dari 54 kasus, 52 orang sudah dinyatakan sembuh sisa 2 orang yang masih dalam perawatan di RSUD Anwar Makkatutu” jelasnya.
Dia memaparkan kalau kasus DBD tertinggi itu terjadi di Keluarga Pallantikang yakni ada 12 orang, selanjutnya 6 kasus terjadi di Bonto Sunggu, 6 di Bonto Maccini, dan 2 di Bonto Salluang.
Untuk di Kelurahan Bonto Rita, Kelurahan Letta, Malilingi,
Bonto Manai,
Pa’jukukang dan
Bonto Lebang masing-masing ada 2 kasus.
Untuk saat ini menurut Dr Armansyah pihaknya telah melakukan Kegiatan Fogging dan Pembagian Abate di Kampung Panranga Kelurahan Pallantikang