Moment Terakhir Dokter Hadio Terpapar Virus Corona Karena Tangani Pasien

Selasa, 28 April 2020 | 5:23 WITA

Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia

MelekNews – Saya bergidik mendapat kiriman foto pertemuan terakhir dokter Hadio dengan dua anaknya yang masih kecil dan istrinya yang masih mengandung.

Dokter Hadio Ali Khazatsin, seorang neurolog bertugas di RS Priemier Bintaro. Dua minggu lalu, banyak pasien terpapar Virus Corona masuk rumah sakit.

Dokter Hadio turun tangan ikut menyelamatkan para penderita Covid 19.

Sayangnya beberapa hari setelah menangani pasien, Dokter Hadio positif terpapar Covid 19. Ia dikarantina. Ia diisolasi di RS Persahabatan.

Kerinduan yang membuncah pada anak istrinya tak tertahankan. Ia meminta izin pulang. Hanya untuk melihat dua buah hati dan istrinya yang masih mengandung.

Dokter Hadio tahu ia tidak boleh dekat dengan anak istrinya. Sesampai di depan pagar kayu berwarna coklat rumahnya, Dokter Hadio menelepon istrinya.

Ia mengabarkan sudah tiba di depan rumah. Ia meminta anak istrinya keluar rumah. Tapi ia meminta mereka tetap di teras depan pintu. Tidak boleh keluar.

Kedua anaknya berteriak kegirangan. Sudah lama buah hatinya ini ditinggal ayahnya.

Kedua bocah kecil itu patuh pada perintah ayahnya. Mereka tetap berdiri di depan teras. Istrinya juga demikian.

Di depan pagar pintu, dokter Hadio berdiri dengan kedua tangan di belakang.

Mulutnya terbungkus masker.
Dari jarak 5 meter, ayah, ibu dan dua anak ini saling tatap. Tanpa suara. Hanya mata saling berbicara.

“Duhai..anak-anakku dan istriku…papa sangat mencintai kalian. Bersabar dan kuat ya”, batin dokter Hadio berbisik.

Dua anaknya hanya bisa memandang dari jauh. Mereka belum mengerti apa yang terjadi. Mereka belum mengerti mengapa ayahnya tidak berlari menyambut dan menggendong mereka.

Istri dokter Hadio punya firasat. Ia dengan cepat mengabadikan momen tak terlupakan ini. Ia mengambil hape. Memotret seketika. Dan ini menjadi momen terakhir pertemuan mereka.

“Selamat tinggal sayang..jaga anak2 kita ya sayang. I love you”, ujar dokter Hadio lirih sambil melambaikan tangannya.

Dokter Hadio masuk mobil berwarna biru tua. Di dalam mobil batinnya bergolak. Mengharu biru.

Mata saya berkaca-kaca saat melihat foto ini. Really sad.

Dokter Hadio selamat jalan ya…
Kami semua mencintai dan mendoakan dokter yang terbaik..

Love you dokter…

Salam perjuangan penuh cinta

Oleh: Birgaldo Sinaga