Warga Desa Bonto Daeng Dapat Edukasi Bijak Gunakan Obat dari Mahasiswa KKN Unhas



BANTAENG, MELEKNEWS.ID — Mahasiswa Universitas Hasanuddin yang tengah menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bonto Daeng, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng, menggelar kegiatan edukasi kesehatan bertajuk “Edukasi Lengkap DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang): Empat Langkah Aman dalam Pengelolaan Obat yang Benar”, Selasa, 22 Juli 2025.

Acara yang berlangsung di Aula Kantor Desa Bonto Daeng ini menghadirkan peserta dari berbagai kalangan, seperti Kader Posyandu, Pengurus PKK, serta ibu-ibu Majelis Taklim dari beberapa dusun di wilayah desa.

Kegiatan edukasi dipandu langsung oleh Yuslinda Sari, mahasiswa Program Studi Farmasi angkatan 2022. Ia menjelaskan pentingnya edukasi DAGUSIBU sebagai langkah preventif dalam penggunaan obat yang aman dan bertanggung jawab.

Ketua TP PKK Desa Bonto Daeng, Jusnaeni, menyambut baik pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menilai kegiatan edukatif semacam ini sangat dibutuhkan masyarakat untuk mencegah kesalahan dalam penggunaan obat.

“TP PKK Desa Bonto Daeng merasa bersyukur dengan adanya kegiatan edukasi DAGUSIBU ini. Masyarakat jadi tahu pentingnya mendapatkan obat dari sumber terpercaya, menggunakan sesuai aturan, menyimpan dengan benar, serta membuang obat yang tidak terpakai secara aman,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa edukasi tersebut bisa mengurangi risiko efek samping dan membantu meningkatkan keberhasilan terapi bagi masyarakat desa.

Materi edukasi mencakup pengenalan empat pilar utama DAGUSIBU. Mulai dari cara mendapatkan obat yang benar di fasilitas resmi, penggunaan sesuai dosis dan indikasi, penyimpanan pada tempat yang tepat, hingga cara pembuangan obat kedaluwarsa agar tidak mencemari lingkungan.

Yuslinda menegaskan, kurangnya pemahaman tentang pengelolaan obat seringkali menjadi penyebab utama kegagalan terapi, efek samping tak diinginkan, hingga pencemaran lingkungan akibat pembuangan sembarangan.

“Melalui edukasi ini, kami ingin membangun kesadaran masyarakat sejak dini bahwa obat adalah produk kesehatan yang tidak boleh disalahgunakan. Pengetahuan sederhana ini sangat berdampak besar dalam menjaga kesehatan keluarga,” ungkap Yuslinda.

Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif antara peserta dan pemateri, yang berlangsung antusias. Beberapa peserta juga membagikan pengalaman pribadi terkait penggunaan obat yang keliru di masa lalu.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan warga Desa Bonto Daeng semakin cermat dan bijak dalam mengelola obat, demi kesehatan yang lebih baik dan lingkungan yang lebih aman.