KKN Unhas “Telusuri Sehat” Titik Rawan Sanitasi di Desa Bonto Daeng Pasca Banjir



BANTAENG, MELEKNEWS.ID – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan (KKN-PK) Angkatan 67 Universitas Hasanuddin melakukan pemetaan titik rawan sanitasi di Desa Bonto Daeng, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng. Kegiatan bertajuk “TELUSUR SEHAT” ini dilaksanakan pada 23 Juli 2025 sebagai respon terhadap kondisi lingkungan pasca banjir.

Program ini difokuskan untuk mendata area yang memiliki permasalahan sanitasi lingkungan, serta sebagai langkah awal advokasi pembangunan sanitasi desa ke depan. Selain itu, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sanitasi yang layak.

“TELUSUR SEHAT” menyasar seluruh wilayah Desa Bonto Daeng dengan metode survei langsung ke lapangan. Mahasiswa KKN melakukan identifikasi titik rawan sanitasi, pengambilan foto dokumentasi, dan penandaan titik lokasi pada peta dasar desa.

Tahapan kegiatan dimulai dari penyusunan instrumen pemetaan dan peta dasar, lalu dilanjutkan dengan survei lapangan secara sistematis. Setiap temuan dicatat secara rinci dan didukung dengan bukti visual.

Keberhasilan kegiatan ini diukur secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif, mahasiswa menargetkan identifikasi minimal 80% titik rawan. Sementara secara kualitatif, keberhasilan ditandai dengan penerimaan dan dukungan dari pemerintah desa.

Kepala Desa Bonto Daeng, Rahman, menyampaikan apresiasinya terhadap pemetaan yang dilakukan mahasiswa Unhas tersebut.

“Pemetaan ini sangat membantu kami dalam menemukan lokasi-lokasi yang masih rawan sanitasi, terutama yang terdampak banjir. Ini bisa jadi dasar untuk rencana pembangunan desa,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua TP PKK Desa Bonto Daeng, Jusnaeni. Ia menilai pemetaan ini menjadi langkah konkret dalam upaya menjaga kesehatan lingkungan masyarakat.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh seluruh anggota Posko Bonto Daeng dari KKN-PK Angkatan 67 Universitas Hasanuddin, yang terdiri dari lintas disiplin ilmu di bidang kesehatan.

Para mahasiswa turun langsung dari rumah ke rumah, bahkan menjangkau area terpencil yang sulit diakses, untuk memastikan data yang dihimpun akurat dan representatif.

Melalui program ini, mahasiswa Unhas berharap Desa Bonto Daeng dapat memiliki sistem sanitasi yang lebih baik, berkelanjutan, dan tangguh terhadap bencana.