News  

Bupati Bantaeng Raih Penghargaan dari BKKBN di Harganas ke-32 Sulsel



MAKASSAR, MELEKNEWS.ID — Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin, bersama Ketua TP PKK Bantaeng, Gunya Paramasukhaputri, menerima penghargaan dari Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji.

Penghargaan tersebut diberikan dalam rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, yang digelar di Lapangan Karebosi, Makassar, Minggu (27/7/2025).

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kontribusi dan komitmen Pemkab Bantaeng dalam mendukung program-program prioritas atau Quick Wins Kemendukbangga/BKKBN dalam pembangunan keluarga dan pencegahan stunting.

“Kami di Pemerintah Kabupaten Bantaeng terus berkomitmen menjalankan lima program unggulan yang menjadi fokus BKKBN. Di antaranya GENTING, TAMASYA, GATI, SIDAYA, dan Super Apps tentang Keluarga,” ujar Uji Nurdin.

Kelima program tersebut adalah Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Lansia Berdaya (SIDAYA), dan pemanfaatan teknologi melalui aplikasi keluarga.

Sementara itu, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Wihaji, menegaskan bahwa Harganas bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum penting untuk memperkuat sinergi pembangunan keluarga di Indonesia.

“Harganas harus jadi daya ungkit strategis untuk mempercepat capaian program Bangga Kencana,” kata Wihaji dalam sambutannya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh kepala daerah, Ketua TP PKK, dan penyuluh BKKBN yang hadir. Menurutnya, mereka adalah ujung tombak pembangunan keluarga di daerah.

“Inilah para pahlawan keluarga, para penyuluh yang bekerja langsung di lapangan,” ucapnya.

Wihaji menjelaskan bahwa program keluarga berencana (KB) tetap menjadi bagian penting dari pengendalian jumlah penduduk di Indonesia.

“Isu KB kini lebih tertib. Yang jadi tantangan adalah bagaimana menekan angka kelahiran di wilayah-wilayah yang masih tinggi,” katanya.

Menurut dia, Kementerian Kependudukan memiliki peta jalan (roadmap) yang jelas dalam menata kependudukan, termasuk aspek kesehatan masyarakat dan perencanaan keluarga.

Namun yang paling krusial, kata Wihaji, adalah pembangunan keluarga sebagai fondasi utama bagi kemajuan bangsa.

“Keluarga harus menjadi tempat tumbuhnya kemandirian, ketenteraman, dan kebahagiaan. Kalau Indonesia ingin maju, maka kuncinya ada di keluarga,” tegasnya.

Ia menambahkan, kekuatan keluarga adalah pondasi dari SDM unggul yang akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

Di akhir sambutannya, Wihaji mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dalam pencegahan stunting dan peningkatan peran perempuan di dunia kerja.

“Mari perkuat partisipasi masyarakat dan semua unsur secara pentahelix untuk jadi orang tua asuh dan memastikan pengasuhan anak tetap optimal,” tutup Wihaji.