BANTAENG, MELEKNEWS.ID — Sejumlah organisasi mahasiswa di Bantaeng, termasuk Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Himpunan Pelajar Mahasiswa Bantaeng Raya (HPMB Raya), dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), menggelar aksi unjuk rasa sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja 100 hari pertama Bupati dan Wakil Bupati Bantaeng.
Dalam aksi yang digelar di depan kantor pemerintah daerah, para mahasiswa menilai bahwa pasangan kepala daerah tersebut belum menunjukkan kemajuan berarti. Mereka menyoroti bahwa program-program prioritas yang dijanjikan saat kampanye masih jauh dari harapan.
Infrastruktur dan Pupuk Masih Jadi Masalah Klasik
Salah satu keluhan utama adalah kondisi infrastruktur jalan yang masih memprihatinkan. Banyak ruas jalan yang rusak dan belum mendapat perbaikan, meski telah menjadi janji kampanye. Tak hanya itu, kelangkaan pupuk yang meresahkan petani juga belum mendapat solusi nyata dari pemerintah daerah.

Lapangan Kerja Tak Terwujud, Justru PHK Marak
Masalah pengangguran juga menjadi sorotan tajam. Janji-janji menciptakan lapangan kerja yang pernah digaungkan saat kampanye, menurut massa aksi, belum terlihat realisasinya. Ironisnya, yang terjadi justru peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah sektor.
“Sudah 100 hari menjabat, tapi kami belum melihat satu pun terobosan konkret. Janji hanya jadi slogan, tanpa realisasi di lapangan,” tegas salah satu orator aksi.
Tuntut Transparansi dan Laporan Kinerja
Mahasiswa mendesak agar pemerintah daerah segera menyampaikan laporan terbuka kepada publik mengenai capaian kerja selama 100 hari pertama masa jabatan. Mereka menuntut transparansi atas pelaksanaan program yang sudah dijanjikan dan kejelasan arah pembangunan daerah.

Aksi Sempat Memanas
Aksi ini sempat diwarnai ketegangan ketika sebuah truk mencoba menerobos barisan massa. Namun, situasi berhasil dikendalikan setelah aparat keamanan turun tangan melakukan mediasi. Truk akhirnya dapat melintas dengan pengawalan, tanpa insiden lanjutan.
Setelah itu, massa aksi melanjutkan unjuk rasa ke Gedung DPRD Bantaeng untuk menyuarakan tuntutan mereka.




