Peresmian Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Daerah Jadi Kado HJB ke-770 Tahun

Minggu, 8 Desember 2024 | 11:45 WITA
Penulis :
Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca, Nurhadi Saputra bersama, Pj. Bupati Bantaeng Andi Abubakar

Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia

BANTAENG, MELEKNEWS.ID – Sebagai bagian dari peringatan Hari Jadi ke-770 Kabupaten Bantaeng, Pemerintah Kabupaten Bantaeng meresmikan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Daerah Butta Toa. Gedung baru ini berlokasi di Jl. Andi Mannappiang, Kelurahan Lamalaka, Kecamatan Bantaeng, dan diresmikan pada Sabtu (7/12).

Peresmian gedung ini ditandai dengan pengguntingan pita yang dilakukan oleh Plt. Kepala Perpustakaan Nasional RI, yang diwakili oleh Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca, Nurhadi Saputra. Turut hadir mendampingi, Pj. Bupati Bantaeng Andi Abubakar, Dandim 1410 Bantaeng Letkol Inf. Eka Agus Indarta, Kajari Bantaeng Satria Abdi, serta Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Bantaeng, Syamsir.

Dalam sambutannya, Nurhadi Saputra mengungkapkan bahwa Kabupaten Bantaeng merupakan satu dari 12 daerah di Indonesia yang menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat untuk pembangunan perpustakaan. “Terima kasih kepada Pemkab Bantaeng atas partisipasinya dalam pembangunan gedung ini. Semoga gedung ini dapat memotivasi kita semua untuk bekerja lebih baik lagi dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat,” ujar Nurhadi.

Nurhadi berharap kehadiran perpustakaan ini dapat menjadi pusat edukasi dan literasi bagi masyarakat Bantaeng. Menurutnya, perpustakaan bukan hanya tempat menyimpan buku, tetapi juga ruang bagi masyarakat untuk belajar dan mengembangkan kreativitas.

Pj. Bupati Bantaeng, Andi Abubakar, turut memberikan pandangannya. Ia menekankan pentingnya pengelolaan gedung baru ini agar tidak terbengkalai. “Kita harus mengisi gedung ini dengan SDM yang kompeten, fasilitas yang memadai, serta program kerja yang jelas. Jangan sampai gedung ini hanya menjadi bangunan kosong tanpa manfaat yang optimal,” tegas Andi Abubakar.

Menurut Andi, perpustakaan daerah harus menjadi pusat aktivitas literasi, baik bagi pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum. Ia berharap pengelolaan fasilitas ini dapat lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Bantaeng.

Selain peresmian perpustakaan, agenda hari itu juga mencakup peninjauan lokasi pembangunan Gedung Pusat Studi Arsip Butta Toa. Pusat studi ini diharapkan dapat menjadi tempat penyimpanan dan pelestarian arsip-arsip penting yang berkaitan dengan sejarah dan budaya lokal Bantaeng.

Pada kesempatan tersebut, turut dilakukan penyerahan bantuan buku secara simbolis. Bantuan tersebut diserahkan kepada dua lembaga pendidikan, yakni Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Bantaeng dan Taman Kanak-Kanak (TK) Kemala Bhayangkari 16 Cabang Bantaeng.

SMAN 4 Bantaeng menerima bantuan buku sebagai penghargaan atas prestasinya menjadi Juara 1 Lomba Perpustakaan Terbaik tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Sementara itu, TK Kemala Bhayangkari 16 mendapatkan bantuan sebagai pengakuan atas statusnya sebagai sekolah ramah budaya membaca di tingkat PAUD.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Bantaeng, Syamsir, menyebutkan bahwa langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan budaya membaca sejak usia dini. “Dengan adanya bantuan buku ini, kami berharap budaya literasi bisa ditanamkan sejak anak-anak berada di tingkat PAUD. Dukungan ini penting agar minat baca bisa terus meningkat,” jelas Syamsir.

Selain itu, Syamsir juga menjelaskan bahwa pengelolaan perpustakaan tidak hanya sebatas koleksi buku fisik, tetapi juga pemanfaatan teknologi digital. “Kami akan berupaya agar perpustakaan ini dilengkapi dengan fasilitas berbasis teknologi digital. Masyarakat nantinya dapat mengakses buku digital atau e-book yang akan mendukung proses pembelajaran jarak jauh,” tambahnya.

Perpustakaan Butta Toa ini diharapkan tidak hanya melayani kebutuhan belajar dan riset pelajar serta mahasiswa, tetapi juga menjadi tempat diskusi dan kolaborasi masyarakat. Pemerintah Kabupaten Bantaeng menginginkan perpustakaan ini menjadi ruang terbuka yang ramah untuk semua kelompok usia.

Salah satu pengunjung yang hadir dalam peresmian, Siti Maulidah, mengaku senang dengan hadirnya perpustakaan baru ini. Ia berharap fasilitas yang ada dapat lebih variatif dan modern. “Semoga ada akses komputer dan internet gratis, karena saat ini kebutuhan belajar daring masih tinggi,” ujarnya.

Ke depan, Pemkab Bantaeng berencana mengembangkan sistem manajemen perpustakaan berbasis digital. Dengan sistem tersebut, masyarakat bisa meminjam dan mengembalikan buku secara online. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses buku dan bahan pembelajaran lainnya.

Peresmian Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Daerah Butta Toa menjadi momen penting dalam upaya membangun ekosistem literasi di Bantaeng. Dengan fasilitas ini, pemerintah berharap dapat menciptakan masyarakat yang lebih gemar membaca, cerdas, dan siap menghadapi tantangan di era digital.