BMKG: Awan Berbentuk Bunga Kol Tanda Munculnya Puting Beliung

Selasa, 27 Oktober 2020 | 12:14 WITA
Ilustrasi angin puting beliung. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi angin puting beliung. (Foto: Istimewa)

Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia

MELEKNEWS.ID — Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Hary Tirto Djatmiko, meminta seluruh masyarakat waspada terhadap potensi angin puting beliung selama musim hujan.

Puting beliung merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi. Angin puting beliung, kata Hary, biasanya terjadi pada masa pancaroba dari musim kemarau ke hujan.

Berdasarkan pengamatan BMKG, kecil kemungkinan agin puting beliung kembali terjadi di tempat atau daerah yang sama.

“Karakter puting beliung di Indonesia berdurasi singkat hanya sekira 10 menit. Adapun, luasan angin puting beliung hanya berkisar 5 sampai 10 kilometer,” ujarnya.

Dia lantas membeberkan tanda-tanda suatu daerah bakal diterpa angin puting beliung. Pertanda itu di antaranya, kata Hary, suhu atau udara di suatu daerah akan terasa panas satu hari sebelum diterpa angin puting beliung.

“Tanda-tanda akan terjadinya puting beliung, satu hari sebelumnya udara pada malam hingga pagi hari terasa panas dan gerah,” kata Hary, Selasa 27 Oktober 2020.

Menurutnya, tanda lainnya ialah udara sudah mulai terasa panas sejak pagi hari.

Padahal, umumnya udara atau suhu mulai terasa panas mulai pukul 10.00 pagi. Saat itu, terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis-lapis), diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.

“Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal dengan awan Cumulonimbus (CB). Pepohonan di sekitar tempat kita berdiri, ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat karena embusan angin,” katanya.

Hary menambahkan, udara akan mulai terasa dingin setelah terjadi fenomena tersebut. Biasanya, angin puting beliung diawali dengan hujan yang sangat lebat. Namun, jika hujan diawali hanya gerimis, kecil kemungkinan akan terjadi angin kencang.

“Jika 1 sampai 3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada masa pancaroba, ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun akan diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak,” tutur Hary. (ngp/mln)