Inilah Larangan di Bulan Muharram

Kamis, 20 Agustus 2020 | 10:41 WITA
Penulis :

Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia

MELEKNEWS.ID — Bulan Muharram menjadi bulan yang istimewa bagi umat Islam. Selain mengawali tahun Hijriyah, Bulan Muharram juga merupakan salah satu dari empat bulan Haram. Melihat bagaimana kedudukannya, kita perlu memperhatikan larangan di bulan Muharram yang telah ditetapkan Allah.

Bulan haram adalah bulan yang dimuliakan dalam Islam. Keempat bulan Haram itu adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda, “Dalam satu tahun ada 12 bulan, di antaranya ada 4 bulan haram, 3 bulan secara berurutan adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajabnya Mudhar yang berada di antara Jumada dan Sya’ban.” (HR.Bukhari).

Selain hadis dari Abu Bakrah tersebut, ada juga hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dimana Rasulullah bersabda, “Waktu berputar sebagaimana keadaannya semula ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan suci. Tiga bulan berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Dan satu bulan lagi adalah Rajab yang terletak antara Jumadil Akhir dan Sya’ban.” (HR.Muslim).

Bulan Haram Dimuliakan Sejak Lama

Masyarakat Quraisy sudah memuliakan bulan Haram sejak lama, sebelum kehadiran Rasulullah. Mereka mengenali bulan Haram sebagai saat dimana tidak boleh terjadi peperangan, terutama ketika hari asyura.

Dalam riwayat Imam Bukhari, Aisyah ra menuturkan, “Dulu hari Asyura, orang-orang Quraisy mempuasainya di masa Jahiliyah. Rasulullah juga mempuasainya. Ketika beliau pindah ke Madinah, beliau mempuasainya dan menyuruh orang-orang untuk berpuasa. Ketika diwajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa Asyura. Barang siapa yang ingin, maka silakan berpuasa. Barang siapa yang tidak ingin, maka silakan meninggalkannya.”

Larangan di Bulan Muharram dalam Al Qur’an

Allah berfirman, “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS.At Taubah: 36).

Dari ayat tersebut, kita bisa melihat bahwa larangan di bulan Muharram yang paling utama ialah menganiaya diri sendiri. Sebagian ulama berpendapat, maksudnya adalah dilarang memulai peperangan. Sedangkan ulama lainnya menjelaskan bahwa kita dilarang untuk berbuat dosa dan maksiat di bulan Haram.

Larangan di Bulan Muharram

  • Berperang dan Membunuh

Umroh.com merangkum, di bulan Haram kita dilarang untuk berperang. Para ulama kemudian merinci bahwa kita tidak boleh menjadi pihak yang memulai peperangan. Peperangan bukan hanya berarti mengangkat senjata, membunuh, dan memerangi orang yang dianggap zalim. Berperang juga bisa diartikan berselisih. Dengan demikian, kita hendaknya menjaga diri agar tidak terlibat perselisihan dengan orang lain di bulan Muharram dan bulan Haram lain. Apalagi jika terlibat dalam pertengkaran yang tidak ada manfaatnya.

  • Mendholimi Orang Lain

Larangan di bulan Muharram lainnya adalah melakukan kedholiman kepada orang lain. Dholim terhadap orang lain tidak selalu berarti membunuh atau melukai. Dholim juga bisa berupa mengambil hak orang lain, melontarkan kata-kata tidak terpuji bagi orang lain, memfitnah, dan sebagainya.

Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah! Yuk download aplikasinya sekarang juga!

  • Bermaksiat

Selain dilarang berbuat dholim kepada orang lain, para ulama juga melarang kita untuk berbuat dholim kepada diri sendiri. Maksud dari berbuat dholim pada diri sendiri adalah melakukan dosa dan maksiat yang akhirnya membuat kita mendapat akibat buruk. Akibat buruk atau balasan dosa akibat dholim pada diri sendiri bisa terjadi di dunia maupun di akhirat.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Tahukah kalian dengan kezaliman, karena sesungguhnya kezaliman itu merupakan kegelapan-kegelapan pada hari kiamat” (HR.Muslim).

Contoh maksiat yang harus kita hindari di bulan Muharram dan bulan Haram lain adalah meninggalkan shalat, memakan harta haram, berzina, minum minuman keras, berdusta, hingga menggibah. Semuanya merupakan perbuatan buruk yang mendatangkan dosa bagi kita.

Karena itu para ulama menganjurkan kita untuk selalu bertaubat, terutama di bulan Muharram dan bulan Haram. Taubat menjadi amalan yang sangat dianjurkan di bulan Muharram, karena bisa jadi kita melakukan perbuatan maksiat di bulan Haram ini. Sebagai manusia biasa, kita sangat membutuhkan ampunan dari Allah agar tidak mendapat dosa berlipat ganda akibat bermaksiat di bulan Muharram, baik sengaja maupun tidak sengaja. (*)