Bantaeng, MELEKNEWS — Banjir yang melanda kabupaten Bantaeng mengakibatkan masyarakat menjadi panik
Pasalnya banjir yang disertai dengan hujan yang tak kunjung reda tersebut terus menerus melanda kabupaten yang berjuluk Butta Toa ini.
Akibatnya Seorang remaja meregang nyawa terseret banjir dan air bah
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri
Wawan mengatakan kalau seorang remaja bernama Haerul Fattah (17) hanyut terseret banjir dan ditemukan sudah meninggal dunia.
“Korban merupakan warga di Kampung Beru, Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng” ungkapnya Sabtu (13/6/2020)
Dia menjelaskan kalau korban semula bersama kakaknya, Arif bermaksut menuju pasar baru hendak mengamankan peti ikan jualan mereka.
Dalam perjalanan Haerul tak melihat ada lubang drainase yang membuatnya terjatuh kedalam drainase tersebut.
Kakaknya yang ikut bersamanya tak mampu berbuat lebih lantaran air mengalir cukup deras.
“Di perjalanan, tepatnya di dekat gudang toko Baba William, korban terperosok masuk ke got, penutup got tidak kelihatan karena tertutup aliran air yang deras,” kata Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri.
Proses evakuasi dilakukan malam itu juga. Korban baru ditemukan sekitar pukul 00.00 Wita dalam kondisi tak bernyawa. Remaja itu ditemukan dalam got pembuangan depan SD Inpres Be’lang.
Wawan juga menyebut bahwa korban meninggal dunia tersebut ditemukan kurang lebih 300 meter dari lokasi ia terperosok.
Dilaporkan pula Bupati Bantaeng, Ilham Azikin bersama Kapolres AKBP Wawan Sumantri dan Dandim 1410 Bantaeng Letkol Czi Tambohule Wulaa menyempatkan diri di rumah duka korban terjangan arus air bah itu.
Sebelumnya, hujan yang terus mengguyur Kabupaten Bantaeng sejak Jumat, 12 Juni 2020 siang hingga malam, mengakibatkan air sungai calendu meluap, sementara bendungan Cekdam dilaporkan jebol lantaran tak mampu menahan debit air yang kian tinggi.
Ratusan rumah terendam banjir, bahkan dikabarkan ada rumah warga yang ikut terseret air.
Halaman Rujab Bupati Bantaeng di Kelurahan Pallantikang juga kebanjiran. (Agun)