MelekNews, Bantaeng – Penyaluran bantuan sosial (Bansos) berupa Sembako kepada warga Bantaeng yang terdampak wabah virus Corona sudah berjalan beberap gari terakhir ini.
Namun sayangnya data yang menjadi acuan dari dinas sosial untuk menyalurkan bansos ke warga penerima tersebut masih dianggap kurang tepat sasaran.
Kepala dinas Sosial Kabupaten Bantaeng, Syamsir mengatakan Kalau pembagian Bansos sembako tersebut mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang telah di buatkan SK oleh kementrian Sosial.
“Data DTKS itu adalah data terbaru tahun 2020” ucapnya, Jum’at (17/5/2020) lalu
Namun berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Wakil Bupati Bantaeng, Haji Sahabuddin dia mengatakan kalau data yang ada di dinas Sosial saat ini itu masih menggunakan data beberapa tahun yang lalu.
Dirinya juga mengaku kalau sejak beberapa tahun yang lalu sudah sering menyampaikan kepada semua pihak yang terkait untuk selalu memperbaiki data yang ada.
“Sejak saya masih duduk di DPRD selama dua periode, mulai dari anggota biasa sampai menjadi ketua dewan saya selalu teriak dan meminta agar data ini diperbaiki” ucapnya saat ditemui di rujab wakil Bupati jalan Sam Ratulangi, kelurahan Lembang, kecamatan Bantaeng, Minggu (19/4/2020)
Dan bahkan tambahnya lagi ketika sudah menjadi wakil Bupati Bantaeng dirinya masih terus menyampaikan agar memperbaiki dan memperbarui data tersebut.
“Namun sayangnya data dari dinas sosial sampai saat ini masih begitu-begitu saja, ini terbukti dalam pembagian sembako masih ada yang teriak” tutunya
Terkait dengan pembagian Bansos sembako yang terkena dampak virus Corona, Sahabuddin mengaku telah mengadakan pertemuan sehari sebelum penyaluran bansos tersebut.
Dia menyebutkan kalau dalam pertemuan yang dihadiri oleh kepala Dinas Sosial, Camat Bantaeng dan ketua Karang Taruna kabupaten Bantaeng serta beberapa SKPD telah memerintahkan kepada dinas sosial agar dalam penyaluran bansos mereka turun tangan sendiri.
“Saya yang perintahkan langsung kepada kadis Sosial agar pihaknya yang membagikan langsung bansos tersebut” jelasnya.
Ini semua dilakukan agar dinas sosial bisa melihat langsung keadaan dan kelayakan warga penerima agar nantinya tidak ada lagi yang namanya tidak tepat sasaran.
“Saya sudah sampaikan kalau dilapangkan ditemui warga yang namanya ada dalam DTKS sudah mengalami perubahan ekonomi maka jangan diberikan dan segera buatkan berita acara pengalihan” jelasnya.
Namun sayangnya perintah Wakil Bupati Bantaeng yang telah disepakati oleh Kadinsos sendiri tidak berjalan sesuai dengan komitmen.
“Mereka hanya mengantar sembako tersebut ke kantor Kelurahan dan menaruhnya disana kemudian dibuatkan berita Acara” imbuhnya.
Dirinya menyampaikan Kalau kita sebagai pemerintah tidak intervensi masyarakat miskin maka mereka akan susah keluar dari kemiskinan
Diapun berharap kepada semua pihak agar dalam memberitakan itu merangkai kata yang bisa menyejukkan hati yang membacanya. (SHKM)