Ramai di Kunjungi Pelajar, FPR Minta Pemkab Bantaeng Tutup Objek Wisata

Selasa, 24 Maret 2020 | 4:15 WITA

Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia

MelekNews, Bantaeng – Maraknya isu penyebaran virus Corona yang sudah menewaskan ratusan orang membuat masyarakat di kabupaten Bantaeng menjadi waspada.

Menyikapi hal tersebut Forum Perjuangan Rakyat Bantaeng (FPR) mengambil tindakan dengan memberikan himbauan kepada pemerintah untuk segera memerintahkan segera diadakan pendataan mulai dari tingkat RW dan Dusun

Bukan hanya itu FPR juga meminta agar pemerintah segeraengambil tindakan dengan melakukan penutupan kepada semua objek wisata yang ada diKabupaten Bantaeng.

Hal tersebut disampaikan saat menggelar konfrensi pers di jalan Merpati Baru, kelurahan Pallantikang, kecamatan Bantaeng, kabupaten Bantaeng pada Senin (23/3/2020) sore.

Salah seorang pengurus FPR, Aldi Naba mengatakan kalau pemerintah seharusnya bisa menyikapi keadaan yang terjadi saat ini.

Terutama menurut Aldi masalah objek wisata yang seharusnya sudah harus ditutup.

“Ini sudah sangat rawan soalnya setelah diberlakukan hari libur selama 14 hari ternyata banyak siswa yang menggunakan kesempatan libur ini dengan mendatangi objek wisata” ucapnya

Lanjutnya lagi salah satu contohnya objek wisata permandian air terjun Bissappu yang terletak di desa Bonto Salluang, kecamatan Bissappu yang setiap harinya sunyi karena hanya dua sampai tiga pengunjung yang datang, tiba-tiba saja membludak ramai dikunjungi.

Dan ironisnya lagi yang datang itu dominan berumuran anak sekolah.

“Pemerintah perlu memberikan penegasan dalam dalam hal penutupan objek wisata ini” tuturnya.

Senada yang disampaikan oleh ketua FPR Bantaeng, Ahmad Pasallo, dia menyebutkan kalau pemerintah Bantaeng saat ini masih dianggap kurang tegas dalam menyikapi Virus Corona ini.

“Harusnya pemerintah kabupaten (Pemkab) Bantaeng bisa mengambil tindakan tegas kepada semua objek wisata yang tidak mengindahkan larangan penutupan sementara itu” jelasnya

Selain itu dirinya juga menuntut agar pemkab Bantaeng transparansi dalam memberikan informasi, terutama mereka yang di indikasi terjangkit.

“Harus ada transparansi baik itu masih dalam status Orang dalam pemantauan(ODP) atau Pasien yang dalam Pengawasan (PDP) maupun yang sudah positif kalau memang sudah ada” ungkapnya.

Ini semua untuk memperjelas dan mengurangi ruang gerak masyarakat kalau sudah diketahui bahwa didaerah tersebut sudah ada dalam status itu.

Terkait dengan hari libur 14vhari untuk para anak sekolah ini
Dilakukan agar mereka jangan keluar rumah. Namun kenyataannya dibeberapa objek wisata dipadati kebanyakan Pelajar yang lagi menikmati liburannya.

Seharusnya Pemda Bantaeng menutup semua tempat wisata yang ada, demi keselamatan kita semua untuk menghidari penyebaran Virus Corona. (SHKM)