BANTAENG, MELEKNEWS.ID – Mahasiswa KKN Profesi Kesehatan Universitas Hasanuddin menggelar edukasi bertajuk “Telur Aman, Keluarga Sehat” di Dusun Lembang-Lembang, Desa Bonto Daeng, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng.
Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 21 Juli 2025, itu menyasar ibu-ibu rumah tangga sebagai peserta utama. Bertempat di Puskesmas Pembantu (Pustu) Dusun Lembang-Lembang, edukasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemilihan dan penyimpanan telur yang aman untuk dikonsumsi.
Selain edukasi telur, kegiatan ini dirangkaikan dengan penyuluhan terkait penurunan angka stunting di wilayah desa. Materi yang dibawakan berfokus pada peran gizi dalam tumbuh kembang anak, dengan telur sebagai salah satu sumber protein hewani yang murah dan bergizi tinggi.
Telur dikenal sebagai pangan bergizi lengkap karena mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Namun, penanganan yang tidak tepat bisa menimbulkan risiko kesehatan, terutama akibat kontaminasi bakteri.
Quin Tamariska, mahasiswa Fakultas Kedokteran Program Studi Kedokteran Hewan selaku pembicara utama sekaligus penanggung jawab kegiatan, menjelaskan berbagai aspek terkait konsumsi telur yang aman.
Ia memaparkan ciri-ciri telur berkualitas baik, seperti bentuk fisik yang utuh, warna cangkang merata, serta tidak mengeluarkan bau menyengat. Selain itu, dijelaskan pula potensi penularan penyakit dari telur yang terkontaminasi, termasuk cara pencegahannya.
Teknik penyimpanan juga menjadi fokus pembahasan. Masyarakat diajarkan menyimpan telur di suhu ruangan yang stabil, menjauhkannya dari bahan berbau tajam, serta mencuci tangan setelah memegang telur mentah untuk mencegah infeksi silang.
Agar penyampaian materi lebih efektif, panitia menyediakan alat peraga berupa contoh telur segar dan tidak segar yang dapat diamati langsung oleh peserta. Hal ini memudahkan ibu-ibu mengenali telur layak konsumsi di rumah.
Sekitar belasan ibu rumah tangga turut hadir dan aktif dalam sesi diskusi. Mereka terlihat antusias bertanya dan berbagi pengalaman sehari-hari terkait konsumsi dan penyimpanan telur.
Kegiatan edukatif ini juga mendapat dukungan penuh dari tenaga kesehatan desa. Bidan Desa Bonto Daeng, Ika, Dia mengapresiasi inisiatif mahasiswa dalam menyasar isu gizi keluarga.
“Semoga dengan adanya edukasi ini, ibu-ibu makin sadar pentingnya gizi seimbang agar kesehatan anak-anak bisa terus meningkat,” ujar Ika.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN berharap pengetahuan yang diperoleh warga dapat diterapkan secara berkelanjutan, demi menciptakan keluarga yang sehat dan bebas risiko penyakit akibat pangan.







