Huadi Group Perkuat Kolaborasi Pemanfaatan Slag Nikel dengan Australia

Sabtu, 14 Desember 2024 | 22:38 WITA
Penulis :
CEO CTC, Aaron Banks bersama Direktur PT HBIP, Lily D. Candinegara

Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia

AUSTRALIA, MELEKNEWS.ID — Huadi Group melalui PT Huadi Bantaeng Industry Part (HBIP) kembali menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Climate Tech Cement Pty Ltd (CTC). Kerja sama ini bertujuan memanfaatkan slag nikel sebagai bahan baku pembuatan precast dan semen geopolimer yang ramah lingkungan.

CEO CTC, Aaron Banks, mengungkapkan bahwa slag nikel yang melimpah di Bantaeng memiliki potensi besar sebagai bahan utama pembuatan semen geopolimer. Semen jenis ini disebut sebagai “semen rendah karbon” karena proses pembuatannya lebih ramah lingkungan dan memiliki kekuatan hingga 40 MPA.

“Di Australia, penggunaan semen portland secara bertahap mulai digantikan oleh semen geopolimer. Langkah ini sejalan dengan upaya transisi menuju material konstruksi yang rendah karbon,” kata Aaron Banks dalam diskusi yang berlangsung di Murdoch University, Australia, pada Jumat, 13 Desember 2024.

Direktur PT HBIP, Lily D. Candinegara, menyampaikan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya hilirisasi industri, di mana limbah industri diubah menjadi produk bernilai ekonomi. “Sudah saatnya kita meniru manajemen industri negara maju. Mengubah ‘waste’ menjadi ‘wealth’ adalah bagian dari upaya hilirisasi,” ujar Lily.

Ia berharap, kerja sama ini dapat segera terealisasi agar limbah slag yang sebelumnya kurang dimanfaatkan bisa diolah menjadi material yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain sebagai bahan semen geopolimer, slag juga dapat dijadikan bahan precast berkualitas tinggi. Lily menegaskan bahwa material tersebut bersifat tahan api, ramah lingkungan, dan berkarbon rendah.

“Dengan kualitas tinggi dan sifat geopolimer yang tahan api, material ini dapat dimanfaatkan untuk konstruksi rumah serta produk precast lainnya,” jelas Lily.

Kolaborasi ini turut didukung oleh akademisi dari Universitas Negeri Makassar (UNM). Prof. Subair, Guru Besar UNM yang juga peneliti slag nikel, mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari kolaborasi riset antara Murdoch University di Australia dan UNM di Indonesia.

“Geopolimer merupakan semen yang diproduksi tanpa proses pembakaran, sehingga lebih ramah lingkungan,” jelas Prof. Subair pada Sabtu, 14 Desember 2024.

Prof. Subair menambahkan, workshop bertajuk “Low Carbon Materials and Energy Transition” di Murdoch University, Perth, melibatkan akademisi dari Indonesia dan Australia, pemerintah Australia, serta pelaku industri dari perusahaan seperti SUVO, Permacast, Kwinana Power Plant, dan Blue Phoenix Construction.

Workshop ini menghasilkan komitmen bersama untuk mengembangkan riset dan implementasi material serta energi ramah lingkungan. Akademisi, industri, dan pemerintah sepakat memprioritaskan pengembangan material berbasis geopolimer rendah karbon menggunakan fly ash dan slag nikel sebagai bahan baku utama.

Menurut Prof. Subair, SUVO dan Huadi Group, dengan dukungan Murdoch University dan UNM, akan mempelopori pengembangan material geopolimer berbasis ekonomi sirkular. Kolaborasi ini bertujuan menciptakan material yang ramah lingkungan, hemat energi, dan bebas karbon.

“Keberhasilan workshop ini diharapkan dapat mendorong pemerintah, industri, dan akademisi duduk bersama untuk memperkuat kolaborasi dalam pengembangan material ramah lingkungan. Inisiatif ini juga diharapkan mendukung transisi menuju energi hijau yang berdampak pada kualitas lingkungan dan pemberdayaan masyarakat,” tambah Prof. Subair.

Salah satu langkah strategis yang dapat segera dilakukan adalah memanfaatkan fasilitas produksi di Bantaeng untuk mengolah fly ash dan slag nikel menjadi produk geopolimer. Material ini bisa dimanfaatkan untuk pembuatan beton, panel bangunan, pelindung gelombang air, paving blok jalan raya, serta produk non-struktural lainnya.

Penandatanganan MoU ini turut disaksikan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Perth, Liestia Operananta. Sebelumnya, Huadi Group melalui PT HBIP juga telah menjalin kerja sama serupa dengan CTC Australia, memperkuat sinergi di sektor industri ramah lingkungan.