MAKASSAR, MELEKNEWS.ID — Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, berhasil membangkitkan kembali sektor pertanian di wilayahnya. Selama masa jabatannya, ia melakukan berbagai upaya dari hulu ke hilir untuk mendorong peningkatan produktivitas pertanian di Sulsel.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Sulawesi Selatan mencatat surplus beras sebesar 2,08 juta ton pada tahun 2022, tertinggi di Indonesia. Meskipun Sulsel menempati urutan keempat dalam jumlah produksi, kebutuhan konsumsi yang terjaga dan produksi yang terus meningkat memungkinkan provinsi ini untuk mencatat surplus besar tersebut. Bahkan, Sulsel mampu menyuplai sekitar 25 persen kebutuhan beras nasional.

Tren produksi beras di Sulsel terus meningkat. Pada tahun 2019, produksi mencapai 2,89 juta ton, namun sempat turun menjadi 2,7 juta ton di tahun 2020. Pada tahun 2021, produksi kembali naik menjadi 2,92 juta ton, dan tahun 2022 mencapai 3,07 juta ton. Selama periode 2020-2022, produksi beras di Sulsel meningkat sekitar 651.704 ton, lebih tinggi dibandingkan beberapa provinsi lain seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang mencatat kenaikan produksi antara 133 ribu hingga 416 ribu ton.

Pertumbuhan sektor pertanian di Sulsel juga terlihat dari kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP), yang menunjukkan peningkatan kesejahteraan petani. Data menunjukkan bahwa NTP Sulsel pada tahun 2019 berada di angka 96,77 persen, meningkat menjadi 107,91 persen pada tahun 2023. Kenaikan NTP di Sulsel mencakup tiga sub-sektor utama, yaitu tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan, yang mencerminkan dampak positif dari berbagai program pertanian di provinsi ini.
Salah satu program inovatif yang diluncurkan Andi Sudirman adalah program mandiri benih, yang menyediakan bantuan benih unggul gratis kepada petani. Benih yang dibagikan memiliki kandungan bahan kimia yang rendah dan diproduksi di Sulsel melalui instalasi kebun benih Pemprov bekerja sama dengan petani lokal. Program ini telah menjangkau 200 ribu hektar lahan pertanian di Sulsel.
Selain itu, petani di Sulsel juga menerima bantuan sarana pertanian serta bibit hortikultura dan perkebunan, yang berkontribusi pada penurunan biaya produksi.
Prof. Dr. Ambo Ala, seorang akademisi dan pengamat pertanian, mengapresiasi program mandiri benih ini yang menurutnya berdampak signifikan pada peningkatan produksi pertanian di Sulsel. “Program Pak Andi Sudirman ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama dalam hal peningkatan produksi beras yang mencapai surplus 2,08 juta ton pada 2022,” ungkap Prof Ambo Ala.
Atas berbagai inovasi dan kontribusi di sektor pertanian, Andi Sudirman Sulaiman menerima penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo dan penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian yang diberikan oleh Wakil Presiden RI.