Lurah Banyorang Benahi Lapangan Sapabintoeng

Rabu, 6 Juli 2022 | 20:29 WITA
Penulis :

Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia
Abdul Mannan, Lurah Banyorang

BANTAENG, MELEKNEWS — Lurah Banyorang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Abdul Mannan, Rabu (6/7/2022), mengatakan, pihaknya segera membenahi lapangan sepakbola Sapabintoeng. “Bagian tengah lapangan yang berlumpur segera kami timbun dengan pasir”, katanya.

Pasalnya, di bagian tengah lapangan ini tampak berlumpur karena rumputnya hancur terinjak pengunjung pasar malam. “Betul. Rumput di bagian tengah lapangan hancur dan tampak berlumpur”, aku aktivis Palang Merah Indonesia (PMI) ini.

Dipaparkannya, bahwa sebelum kegiatan pasar malam digelar, pihaknya menolak permohonan penyelenggara dengan alasan, lapangan tersebut berada dibawah pengawasan pemerintah kabupaten. “Hanya secara fisik lapangan itu berada di wilayah kami. Tapi sebenarnya milik Pemkab Bantaeng, sehingga saya tidak berwewenang mengeluarkan surat izin penggunaannya”, papar alumni IAIN Alauddin tersebut.

Diungkapkan Mannan, ketika pihak penyelenggara menemui di kantornya, dia mengarahkan agar menemui Camat Tompobulu. “Ketika mengajukan permohonan rekomendasi penggunaan lapangan, saya sarankan agar penyelenggara menemui pak Camat selaku atasan saya”, ungkapnya.

Menurut Mannan, Camat juga tidak bersedia mengeluarkan rekomendasi tanpa persetujuan dari pemerintah kabupaten. Selang beberapa hari, lanjut Lurah, penyelenggara kembali ke kantor camat dan menyerahkan surat izin yang dikeluarkan Badan Kesbangpol Bantaeng.

Ditanya tentang sorotan negarif yang viral, bahwa lapangan Sapabintoeng hancur, dia mengatakan, pihaknya menyadari tidak bisa memuaskan seluruh rakyat yang dipimpinnya. “Ya. Pastilah ada pihak yang kurang puas, tapi hal tersebut lumrah dalam sebuah pemerintahan”, ucapnya.
Terkait hal ini, Syarif, warga Banyorang mengakui kepemimpinan Mannan selaku Lurah, karena segera melakukan pembenahan walau sebenarnya lapangan ini berada di bawah tanggung jawab pemerintah kabupaten.

Ditambahkan Mannan, bahwa selama pasar malam digelar, perputaran roda perekonomian di wilayahnya berjalan cukup kencang. Kata dia, di hari-hari biasa, keuntungan para pedagang kecil hanya dikisaran Rp 40.000. Tapi selama pasar malam berlangsung, omzet penjuakan mereka rata-rata meningkat drastis hingga diangka Rp 600 sampai Rp 800.000 permalam. (Sahar)