BANTAENG, MELEKNEWS — Anggota Komisi IV DPR RI, Azikin Solthan bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Sosialisasi Kebijakan Perikanan Budidaya di Sentra Kuliner Ikan (Senkul) di Pantai Seruni, Kelurahan Tappanjeng, Kecamatan Bantaeng, Selasa (8/3).
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberi pengetahuan bagi masyarakat terkait kebijakan serta tata cara pengajuan bantuan perikanan budidaya. Kegiatan itu dihadiri kurang lebih seratus peserta penerima bantuan dan calon penerima bantuan yang memiliki minat dalam pengembangan ikan air tawar dan air payau.
Sejak tahun 2020 sampai 2021, Anggota Komisi IV DPR RI, Azikin Solthan bekerja sama dengan KKP telah merealisasikan bantuan aspirasi perikanan budidaya. Enam unit bioflok, 200 ribu benih ikan, dan pakan ikan 20 ribu kilogram.
Selanjutnya, lima unit kendaraan roda tiga berpendingin, dua unit chest freezer, bantuan paket Gemarikan 1000 paket, bantuan paket bulan mutu karantina ikan 1000 paket, dan 20 unit alat penangkapan ikan. Pada 2022 juga telah terealisasi bantuan 50 ribu ekor ikan nila dan semua bantuan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Anggota Komisi IV DPR RI, Azikin Solthan dalam sosialisasi itu mengatakan, di Indonesia laut lebih luas dibandingkan daratan. Sehingga secara otomatis potensi laut lebih luas dibandingkan daratan.
“Hari ini kita melakukan sosialisasi bagaimana sumber daya alam di laut ini bisa dioptimalkan dan dimanfaatkan untuk masyarakat sehingga berguna untuk kepentingan bangsa dan negara,” kata mantan Bupati Bantaeng dua periode itu.
Anggota DPR Dapil Sulsel I itu mengatakan, hari ini hadir perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan guna untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat.
“Kegiatan ini adalah kerjasama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Komisi IV DPR RI. KKP buat programnya kita siapkan anggarannya. Oleh karena itu hari saya juga hadir untuk melaksanakan fungsi DPR, legislasi, anggaran dan pengawasan,” kata dia.
Lebih lanjut, Azikin Solthan juga telah mengupayakan untuk mendatangkan mesin pakan ikan agar kedepannya para kelompok budidaya tidak lagi menggantungkan dari balai. “Kelompok budidaya bisa proses sendiri pakannya dan bisa mandiri,” harapnya. (*)