BANTAENG, melek news – Karena situasi Pandemi Untuk pertama kalinya Hari Jadi Bantaeng (HJB) dilaksanakan secara daring melalui Rapat Paripurna Istimewa di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD Bantaeng pada Senin (07/12/2020).
Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka Hari Jadi Bantaeng (HJB) yang ke-766 tahun 2020 ini secara resmi dibuka oleh Ketua DPRD Bantaeng, Hamsyah Ahmad, yang diikuti oleh Gubernur Sulsel, H.M. Nurdin Abdullah, Wakil Bupati Bantaeng, H. Sahabuddin, para unsur Forkopimda Bantaeng, Ketua GOW, Hj. Rahma Arsyad, dan para Anggota Dewan yang terhormat.
Sementara itu, para Kepala SKPD mengikuti Rapat Paripurna Istimewa HJB ke-766 secara daring di Ruang Pola Kantor Bupati Bantaeng.
Mengusung tema “Kolaborasi Menuju Bantaeng yang Lebih Baik”, ini akan menjadi rujukan dan panduan agar seluruh kegiatan pembangunan di Kab. Bantaeng senantiasa melibatkan dan memberdayakan seluruh elemen masyarakat di kabupaten Bantaeng.
Dalam sambutan Bupati Bantaeng, Ilham Azikin yang dibacakan oleh Wakil Bupati Bantaeng, Haji Sahabuddin menyampaikan bahwa pembangunan di Kabupaten Bantaeng tidak mampu dilaksanakan oleh pemerintah daerah saja akan tetapi perlu sinergitas dari para tokoh agama, tokoh masyarakat yang juga terus melakukan kontrol dan masukan dari seluruh lapisan masyarakat.
“Kami harap agar Bantaeng terus bisa mendapatkan support dan dukungan dari Pemerintah Provinsi untuk pelaksanaan pembangunan di Kab. Bantaeng”, ujarnya.
Dalam arahannya Gubernur Sulsel, HM. Nurdin Abdullah menyampaikan rasa bahagianya dapat mengikuti Puncak Peringatan Hari Jadi Bantaeng ke-766 meskipun secara virtual. Beliau memberi doa bagi pemerintah dan masyarakat Bantaeng agar bisa semakin baik ke depannya.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu sempat menyinggung Kawasan Industri Bantaeng (KIBA)
Dirinya berharap KIBA bisa menjadi industri strategis di Bantaeng dan Sulsel pada umumnya. Dorongan KIBA menjadi industri strategis merupakan upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel untuk menciptakan pusat ekonomi baru, terlebih di saat pandemi Covid-19 ini.
“Pemerintah provinsi terus berusaha untuk melakukan pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Salah satunya, pembangunan Kawasan Industri Bantaeng,” ungkap Nurdin Abdullah dalam sambutannya pada HUT Bantaeng Ke-766 tahun.
Menurut Nurdin, KIBA ini menjadi industri yang cukup menjanjikan dalam memberikan efek secara ekonomi bagi Bantaeng, Sulsel maupun pemerintah pusat.
Pada kesempatan itu, dilakukan pula penyerahan penghargaan Maturitas level 3 dan Kapabilitas level 3 oleh Kepala Perwakilan BPKP Sulsel, Arman Sahri Harahap kepada Wabup Bantaeng, serta penyerahan peniti emas kepada tokoh masyarakat dan ASN teladan.
Sementara itu Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin tidak sempat hadir dalam sidang paripurna luar baisa DPRD Bantaeng tersebut mengingat kondisinya yang masih dalam keadaan istirahat dan melakukan isolasi mandiri karena terpapar covid-19.
Melalui akun media sosialnya dia mengatakan, dirinya sudah melalui masa isolasi mandiri selama lebih dari 100 jam bertepatan pada peringatan Hari Jadi Bantaeng ke-766.
“Sejak Rabu, 2 Desember 2020, Hasil RT PCR mengonfirmasi gejala ini. Saya terpapar Covid-19. Artinya, sudah sekitar 100 jam saya melawan Corona,” tulisnya.
Dia juga mengaku sudah sangat disiplin terkait dengan protokol kesehatan. Namun, kelalaian sedikit malah membuatnya terpapar.
“Rasanya saya sudah sangat disiplin soal protokol kesehatan. Rapid test secara rutin. Begitupun dengan swab test setiap akhir pekan,” jelas dia.
Melalui akun media sosial itu, dia juga menyampaikan isi hatinya. Dia menyebut, dia harus melaksanakan isolasi mandiri untuk kepentingan banyak orang. Agar semuanya bisa terhindari dari Covid-19.
Dia juga mengaku tetap memantau perkembangan Bantaeng melalui media. Dia juga tak lupa berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendoakan dirinya untuk segera pulih. Termasuk doa dan harapan dari Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah.
“Terimakasih banyak atas lantunan doa itu. Insyaallah, kebaikan yang kalian tanamkan akan berbalas kebaikan pula di sisi-Nya,” tambah dia.(Agun).