BANTAENG, melek news – Puluhan rumah yang telah menjadi korban banjir bandang pada Jum’at 12 Juli 2029 lalu di kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan kini mendapat bantuan rumah.
Kepala Seksi Rumah Swadaya dan rumah umum dinas perumahan, kawasan pemukiman dan pertanahan kabupaten Bantaeng, Edwin Taofik mengatakan kalau ada sebanyak 68 unit rumah yang telah menjadi korban banjir mendapat bantuan rumah.
“Mereka yang mendapatkan bantuan rumah ini yang masuk kategori rusak parah dan rumahnya roboh akibat banjir bandang beberapa waktu yang lalu” ucapnya saat ditemui, Selasa (11/8/2020).
Dia menyampaikan kalau saat ini bantuan rumah tersebut sudah dalam proses pengerjaan
Menurut Edwin Taofik kalau yang menjadi korban banjir bandang beberapa waktu yang lalu itu ada sebanyak 1700 rumah yang terbagi dalam empat ketegori.
“Sebenarnya ada 1700 unit rumah yang terdampak banjir bandang tersebut terbagi dalam rumah rumah roboh, rusak parah, rusak sedang dan rusak ringan” jelasnya.
Karena keterbatasan anggaran, tambahnya lagi maka tidak semua bisa tersentuh untuk mendapat bantuan.
“Karena keterbatasan anggaran maka hanya rumah yang roboh dan rusak berat yang berjumlah 68 unit yang kami bantu dulu” tuturnya.
68 unit rumah ini terdiri dari 59 rusak berat dan 9 yang yang kategori roboh dan pemiliknya berpenghasilan rendah.
Dia menjelaskan kalau anggaran yang digunakan dalam bantuan rumah tersebut hanya berjumlah RP 2 Milyar 380 juta
Sedangkan lebihnya rumah yang masuk dalam kategori rusak sedang dan ringan itu tetap akan dapat bantuan
Namun sayangnya bantuan tersebut tidak bersamaan, mereka harus menunggu karena anggaran yang digunakan itu adalah dana Alokasi Khusus (DAK).
“Kaki akan sentuh mereka dengan menggunakan dana FAK dan Saat masih dalam tahap verifikasi untuk rumah yang masuk kategori rusak sedang” ucapnya.
Sedangkan untuk pengerjaannya itu harus sesuai dengan standar rumah sehat ini dilakukan karena banyak rumah yang terdampak banjir bandang letaknya berada di bantaran sungai yang tidak sesuai standar rumah sehat.
“Kita pake standar rumah sehat. Rumah yang tidak mempunyai MCK atau septic tank, karena sebagian besar yang kita bantu itu tinggalnya dibantaran sungai dan pembuanga hajatnya langsung kesungai makanya kita buatkan septik tank” tutupnya. (SHKM)