Kuat di Masa Pandemi, Mentan Akui Ketahanan Pangan di Bantaeng

Jumat, 31 Juli 2020 | 2:02 WITA
Penulis :

Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia

BANTAENG, melek news – Kunjungan Kerja (Kunker) Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) di kabupaten Bantaeng didampingi oleh sejumlah Direktur dan Direktorat pada Kamis (30/7/2010).

Satu persatu para Direktur dan Dirjen diperkenalkan fiantaranya Ditjen Tanaman Pangan, Suwandi,
Ditjen Hortikultura, Prihasto Setyanto, Ditjen Perkebunan, Kasdi Subagyono, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Sarwo Edhy serta Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil


Kunker Mentan kali ini dikemas dalam kegiatan panen bawang merah di Dusun Muntea, Desa Bonto Lojong, kecamatan Uluere, kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan

Mantan Gubernur Sulsel dua periode ini juga didampingi oleh sahabatnya anggota Komisi IV DPR RI, Azikin Solthan

Syahrul Yasin Limpo menyampaikan kalau sarana dan prasarana pertanian ini yang mengurusi pupuk dan alat berat pertanian. Sedangkan pak Ali Jamil ini yang mengurusi ekspor produk pertanian kita.

Dia juga mengajak para Dirjennya untuk ikut membantu peningkatan produksi pertanian di Bantaeng. Termasuk untuk peningkatan produksi tanaman bawang di Ulu Ere.

“Pak Dirjen ini potensinya di Bantaeng sangat bagus. Bantu ya, pak Dirjen. Ini kampung saya. Bibitnya, turunkan ke sini. Bawang bagus, di sini juga potensi kopinya bagus,” kata dia.

Dia juga mengakui, Bantaeng memiliki potensi yang sangat besar untuk pertanian bawang. Dia menyebut, potensi ini bisa terus didongkrak untuk memenuhi kuota bawang di Indonesia. Jika kebutuhan kuota di Indonesia sudah tercukupi, Bantaeng bisa menjadi salah satu daerah sentra ekspor bawang di Indonesia.

“Bantaeng ini sangat berpotensi untuk menjadi salah satu daerah sentra pengekspor bawang. Karena seluruh dunia sudah membutuhkan bawang ini,” jelas dia.

Syahrul Yasin Limpo juga mengakui ketahanan pangan di Kabupaten Bantaeng yang tetap kokoh meski berada di masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu, dia mengajak kepada semua perbankan untuk ikut membantu permodalan petani untuk turut mendongkrak potensi pertanian di Bantaeng.

“Masa pandemi ini, kita semua terbatas pada ruang dan gerak. Ketahanan pangan di Bantaeng ini kuat, buktinya, kita tetap panen raya meski masa pandemi,” jelas dia.

Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin menambahkan, Kecamatan Ulu Ere adalah salah satu sentra produksi bawang merah dan bawang putih di Bantaeng. Kondisi alam yang berada di antarany 1.200 sampai 1.500 Mdpl membuat daerah ini menjadi spesial untuk produksi bawang.

Dia menambahkan, potensi pertanian bawang di Kecamatan Ulu Ere saat ini mencapai 1.700 hektare. Setiap hektare memiliki potensi produksi bawang hingga 20 ton.

Tahun ini, kata dia, tercatat ada 232 hektare lahan pertanian bawang. Jumlah ini saja, sudah memproduksi hingga 1.554 ton per Juni 2020. Jumlah ini, kata dia, diprediksi akan terus bertambah.

“Bawang dari Bantaeng ini sudah menyuplai beberapa daerah lainnya seperti Sulbar, Sulteng, Kaltim dan Papua,” jelas dia.

Dia menambahkan, pemerintah Kabupaten Bantaeng akan terus berupaya meningkatkan produksi bawang di Ulu Ere. Menurutnya, jika hal ini diterus didongkrak, Bantaeng memiliki potensi sebagai salah satu daerah pengekspor bawang di Indonesia.

Singgung Kebutuhan Pupuk

Dalam kesempatan itu, Menteri Pertanian juga sempat menyinggung kebutuhan pupuk di Bantaeng. Dia mengatakan, pupuk bukanlah segalanya di pertanian. Dia berharap, petani bisa melakukan inovasi untuk memunculkan pupuk organik yang ramah lingkungan.

“Pupuk bukan segalanya di pertanian. Kita harapkan, petani bisa belajar dan melakukan inovasi serta paham dengan kemampuannya sendiri, sehingga mencari alternatif organik yang lebih ramah lingkungan,” jelas dia.

Meski demikian, dia berharap semua Dirjen yang ikut dalam kunjungan itu bisa mengatasi masalah yang dialami petani di Bantaeng. “Saya sudah bawa semua Dirjen ini. Jadi semua masalah harus bisa ditangani,” jelas dia.

Dalam kesempatan itu, Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin mengatakan, sejak 2018, Pemkab Bantaeng telah memperkuat sektor pertanian. Dia mengatakan, kebijakan pemerintah telah memberikan bantuan premi asuransi pertanian dan peternakan.

“Kami terus mendukung program Kementerian Pertanian. Asuransi pertanian yang dibantu oleh Kementan sebesar 80 persen, kami bantu petani kita dengan bantuan premi 20 persen, sehingga petani Bantaeng terlindungi 100 persen tanpa membayar premi,” jelas dia.

Bantu Rp13 Miliar

Dalam kesempatan itu, Menteri Pertanian juga memberikan bantuan kepada sejumlah petani di Bantaeng. Bantuan itu berupa benih, pupuk, sarana pasca panen, bantuan kredit usaha pertanian, asuransi pertanian dan peternakan serta klaim asuransi. Total bantuan yang diserahkan Kementan itu mencapai Rp13 miliar.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo juga menyanjung anggota Komisi IV DPR RI, Azikin Solthan. Dia menyebut, bantuan ini tidak terlepas dari peran komisi IV DPR RI yang senantiasa memberikan masukan untuk Kementerian Pertanian.

“Pak Azikin ini adalah mitra dari Kementan. Dia sangat menentukan Kementan harus berada di mana. Bantuan-bantuan ini juga tidak terlepas dari peran Azikin Solthan,” jelas dia.

Dia mengakui, Bantaeng ini sebagai kampung halamannya. Bagi dia, Bantaeng adalah bagian yang tak terpisahkan dari dirinya.

“Ini kampung halaman saya di sini. Pak Bupati ini anak saya. Banyak keluarga saya di sini. Oleh karena itu, pak Dirjen, bantu saya di sini,” jelas dia.(Agun)