Bantaeng, MELEKNEWS — Kabupaten Bantaeng menjadi tuan rumah pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) Luas Tambah Tanam (LTT) Kementerian Pertanian, yang digelar di Ruang Pola Kantor Bupati Bantaeng, jalan Andi Mannappiang, kelurahan Lembang, kecamatan Bantaeng, kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan pada Rabu (1/7/2020).
Rapat Koordinasi LTT ini dihadiri oleh enam kabupaten yakni Gowa, Takalar, Jeneponto, Selayar, Sinjai dan kabupaten Bantaeng sendiri.
Dalam pelaksanaan Rakor ini Pemkab Bantaeng tetap menerpakan dan bahkan memperketat protokol kesehatan dengan baik.
Semua tamu yang datang di wajibkan melalui gerbang disinfektan di perbatasan kabupaten, termasuk juga harus melalui semprotan disinfektan yang ada di kantor Bupati.
Setelah para tamu melewati itu semua kemudian mereka dimintai surat keterangan nonreaktif Covid-19. Jika tak memiliki surat itu, maka Pemkab Bantaeng menyediakan fasilitaa rapid test sebelum mereka memasuki ruangan pertemuan.
Bupati Bantaeng, Ilham Azikin menyampaikan permohonan maafnya jika hal tersebut sempat mengganggu para tamu
“Kami memohon maaf atas hal ini. Kami tetap melakukan protokol kesehatan karena ini adalah bagian dari upaya pencegahan kami,” jelasnya
Dirinya menyampaikan potensi pertanian di Bantaeng. Dia menyebut, program unggulan Pemkab Bantaeng berupa asuransi pertanian dan jaminan ketersediaan pupuk dan benih telah melindungi petani di Bantaeng.
“Kami baru-baru ini dilanda banjir. Sekarang, tugas Jasindo sebagai pihak asuransi sedang melakukan pendataan untuk melindungi petani,” kata dia.
Dia menambahkan, tahun lalu, sebanyak 3.000 hektare lahan sudah tersentuh asuransi pertanian. Tahun ini, ditargetkan asuransi pertanian menyentuh 5.000 hektare lahan.
Menurutnya, hal ini adalah salah satu bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan dan menyiapkan jaring pengaman sosial selama masa pandemi ini.
“Bantaeng memiliki potensi lahan seluas 13 ribu hektare, Dari jumlah itu, serapan bantuan dari Kementerian Pertanian di Bantaeng juga cukup baik meski dalam kondisi Covid-19” tuturnya.
Selain itu Realokasi penyerapan APBN sudah senilai Rp3,3 Miliar dari total Rp3,9 miliar atau 85 persen. Artinya, serapan bantuan berupa benih dan sebagainya untuk petani di Bantaeng cukup baik..
sementara itu Irjen Kementerian Pertanian, S Gatot Irianto memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di Bantaeng. Bagi dia, pelaksanaan protokol ini sangat ketat dan dipastikan dapat melindungi warga Bantaeng dari pandemi.
“Saya apresiasi penanganan covid ini sangat bagus. Saya sangat menghargai upaya Pemkab mempertahankan dan memproteksi, warga Bantaeng,” jelas dia.
Dia juga menawarkan program peningkatan kesejahteraan petani di Bantaeng, dengan menawarkan dana berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani yang telah mendapar asuransi pertanian dengan mempermudah pencairannya
“Ini untuk memudahkan petani Bantaeng agar lebih sejahtera,” jelas dia.
Dia menambahkan, Kementan juga akan memberikan bantuan benih kepada petani yang lahannya tertimpa banjir.
Lanjutnya lagi, Kementan akan memberikan bantuan sumur dan pompa untuk lahan persawahan yang dangkal.
Staf Khusus Menteri Pertanian, Lutfi Halide mengajak kepada Dinas Pertanian Bantaeng untuk mempercepat surat permintaan bantuan benih. Dia berharap, proses tanam bisa segera dilakukan bulan ini.
“Segera kirim suratnya. Kita berikan bantuan. Karena kita targetnya, bantua tahun ini bisa dipanen tahun ini juga,” jelas dia.(AGUN)