Anggaran Penanggulangan Covid-19 di Bantaeng Mencapai RP 20 Milyar

Minggu, 19 April 2020 | 6:03 WITA

Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia

MelekNews, Bantaeng — Pemerintah daerah Kabupaten Bantaeng melakukan refokusing dan realokasi anggaran kegiatan untuk penanggulangan Covid-19. Dari berbagai kegiatan akhirnya didapati jumlah anggaran realokasi sebesar Rp20 Miliar.

Asisten III Setkab Bantaeng, Asruddin menuturkan, refokusing anggaran ini bersumber dari semua kegiatan organisasi perangkat daerah atau OPD yang tak relevan dengan penanggulangan covid-19.

Seperti me-reschedule anggaran perjalanan dinas atau anggaran kegiatan-kegiatan pertemuan. Eks Kepala BKKBN Bantaeng inj menyebut, pemgalihan itu berdasarkan regulasi dan anjuran dari Kemenkeu.

“Jadi anggaran yang sifatnya perjalanan dinas, kegiatan yang sifatnya pertemuan itu semua di kolaborasi untuk kemudian dijadikan penanganan covid-19, dalam hal ini bidang kesehatan, yang terdampak ekonomi dan jaminan sosial,” ujar Asruddin.

“Dan kami telah melaporkan ke Kemenkeu bahwa kami merelokasi APBD sebanyak itu,” lanjut dia.

Namun tentunya dalam realokasi dan refokusing itu, Pemda Bantaeng mendapat lendampingan dari inspektorat, kejaksaan, pengadilan dan penegak hukum lainnya.

Selain itu, dia juga memaparkan bahwa selama ini APBD Bantaeng dimaksimalkan dalam penanggulangan wabah virus ini. Kendati demikian, Pemda Bantaeng tetap menunggu kucuran dana dari pemerintah pusat maupun Provinsi.

“Rencananya pemerintah pusat ada program nasional, tapi kita sifatnya menunggu saja. Kita harap ada kucuran dana dari pemerintah pusat maupun Provinsi. Namun untuk saat ini Bantaeng belum dapat. Yang pasti pada prinsipnya kami menunggu arahan,” bebernya.

Sementara di sisi kesehatan, Pemda Bantaeng sebetulnya masih kekurangan dalam hal alat Rapud test. Namun demikian, berbagai upaya pencegahan terus digeliatkan agar penyebaran Covid-19 mampu ditekan.

“Olehnya kita masih lakukan upaya-upaya pencegahan seperti melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala di tempat-tempat umum, juga upaya membatasi orang-orang yang masuk di Bantaeng sehingga ada penjagaan ketat di sejumlah titik dan juga gerbang disinfektan di perbatasan memasuki wilayah Bantaeng,” pungkas Asruddin.