3186 Hektare Lahan Akan Dipersiapkan Untuk Kawasan Industri Modern di Bantaeng

Selasa, 21 Januari 2020 | 0:03 WITA

Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia

MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof H M Nurdin Abdullah, akanmenggandeng PT. Kawasan Industri Makassar (Kima) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng, dalam mengembangkan pusat industri moderndi kabupaten Bantaeng.

Pusat industri modern dikabupaten Bantaeng ini sudah digagas oleh Nurdin Abdullah sejak dirinya menjabat sebagai Bupati Bantaeng selama dua periode.

Pemprov Sulsel dibawah kepemimpinan Nurdin Abdullah bertugas untuk menjamin kebijakan. Sedangkan Pemkab Bantaeng bertugas untuk membebaskan lahan yang dibutuhkan seluas 3.186 hektare, sementara yang sudah dibebaskan di masa kepemimpinannya seluas 340 hektare.

Sementara, untuk PT. Kima sendiri memiliki tugas penting untuk menyediakan modal demi pengembangan pusat industri modern di Bantaeng. Dengan demikian, PT Kima dan Pemda Bantaeng saat ini hanya melanjutkan apa yang telah digagas dan dibangun Nurdin Abdullah saat menjadi orang nomor satu di Bantaeng.

Bantaeng menjadi alasan strategis untuk pengembangan pusat industri modern, karena sudah memiliki izin Kepres dan izin industri. Pengembangan pusat industri modern di Bantaeng juga didukung dengan seluruh fasilitas, baik wilayah yang sangat strategis untuk pengembangan industri modern.

Tawaran orang nomor satu di Sulsel ini disampaikan langsung di depan Plt Dirut PT. Kawasan Industri Makassar (Kima), Muhammad Mahmud, Bupati Bantaeng, serta pihak Kawasan Industri Bantaeng (Kiba).

Diketahui, Kabupaten Bantaeng dalam sejarah sebagai pusat pemerintahan, pusat pertanian, perikanan dan perdagangan di zaman dulu, akan dikembalikan, melalui pengembangan pusat industri yang dinamakan Kiba.

“Kita kembangkan Kima dua di Bantaeng. Dan penyiapan lahan dan buat kawasan industri yang betul-betul modern. Saya kira kita bulatkan tekad kita jadikan kawasan industri baru di Bantaeng,” ujar Prof Nurdin Abdullah saat pemaparan rencana pembangunan pusat industri di Kabupaten Bantaeng, di Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulsel, Senin, 20 Januari 2020.

Untuk Makassar sendiri sangat sulit untuk pengembangan industri baru dengan mendatangkan investor baru. Makassar sudah padat, sementara di Bantaeng masih tersedia lahan yang luas, pinggir laut, dan sangat dekat dengan jalan utama. Ditambah lagi dengan harga lahan yang sangat murah.

“Memang harus nyambung ini, satu hambatan saat ini. Saya kira berat Makassar untuk mendorong investasi baru. Untuk perizinan pembangunan, kita bangun dulu baru urus perizinannya. Itu sudah menjadi kewajiban pemerintah. Pemprov Sulsel akan support penuh untuk pengembangan industri di Bantaeng,” jelas kepala daerah dengan sejuta inovasi ini.

Bupati Bantaeng, Ilham Syah Asikin mengaku, sangat yakin dengan arahan dan petunjuk dari Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, investor akan datang untuk Bantaeng. Karena betul-betul ada kepastian, baik dari Pemkab Bantaeng maupun Pemprov Sulsel.

“Pada prinsipnya kami sangat yakin dengan Pak Gubernur kita. Apalagi dengan potensi Kima sangat besar untuk pengelolaan di Bantaeng,” kata Ilham.

Sementara, Plt Dirut PT. Kima, Muhammad Mahmud, menjelaskan, industri modern adalah masa depan Indonesia. Apalagi lima tahun kedepan, masyarakat kita akan beralih dari penggunaan kendaraan yang berbahan dasar bensin, ke berbahan dasar baterai atau elektrik.

“Kedepannya kita semua akan beralih dari penggunaan kendaraan berbahan bakar bensin ke elektrik. Jadi kami meminta Pak Gubernur ajak Toyota untuk membangun industri baterai di Bantaeng,” pungkasnya.

Hadir pada acara tersebut, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulsel, Bupati Bantaeng, Plt Dirut PT. Kima, dan seluruh rombongan lainnya