BANTAENG, MELEKNEWS.ID — Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng yang juga Bunda Literasi, Gunya Paramasukhaputri, tampil sebagai narasumber dalam gelar wicara (talk show) di hari kedua Festival Literasi Library Pop-Up Fest. Kegiatan ini berlangsung di halaman Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantaeng, Jumat (24/10/2025).
Talk show tersebut menjadi bagian dari rangkaian Festival Literasi yang mengusung tema “Menumbuhkan Budaya Literasi, Menuju Indonesia Emas 2045.” Dalam sesi itu, Gunya menekankan pentingnya peran keluarga dalam membangun kebiasaan membaca sejak dini.
Kegiatan tersebut juga menghadirkan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Muhammad Jufri, serta Duta Baca Provinsi Sulawesi Selatan, Ramlah, sebagai narasumber pendamping. Keduanya membagikan pandangan tentang strategi memperluas akses literasi di daerah.
Selain talk show, hari kedua festival juga diramaikan dengan peluncuran antologi hasil Bimbingan Teknis Kepenulisan Berbasis Konten Budaya Lokal berjudul “Bantaeng, Satu Negeri Seribu Cerita.” Buku ini ditulis oleh penggiat literasi Ade Surmi Indrajat, kontributor Ardi Labarani, dan disunting oleh Sulhan Yusuf.
Antologi tersebut menjadi wadah bagi penulis muda Bantaeng untuk mengangkat kekayaan budaya lokal melalui karya tulis. Diharapkan, buku ini dapat menumbuhkan semangat menulis di kalangan generasi muda.
Rangkaian kegiatan juga mencakup sesi bedah buku antologi lomba resensi berbasis koleksi perpustakaan tingkat SMP dan SMA dengan tema “Menyigi Makna.” Para peserta diajak mendalami nilai-nilai literasi melalui karya tulis dan diskusi kritis.
Festival Literasi Library Pop-Up Fest ini menjadi momentum penting dalam memperkuat gerakan literasi di Bantaeng. Melalui kegiatan interaktif seperti ini, masyarakat diharapkan semakin gemar membaca dan menulis.
Menurut panitia, kegiatan tersebut akan berlanjut dengan berbagai agenda kreatif lainnya yang menyasar pelajar, komunitas, dan pegiat literasi daerah.
Dengan semangat “Menuju Indonesia Emas 2045,” Pemerintah Kabupaten Bantaeng terus berupaya menjadikan literasi sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat.







