BANTAENG, MELEKNEWS.ID – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan (KKN PK) Angkatan 67 Universitas Hasanuddin menggelar skrining tekanan darah bertajuk SIHATI (Skrining Hipertensi Gratis) Masyarakat Desa Bonto Daeng. Kegiatan ini berlangsung di dua lokasi sekaligus, yakni Dusun Bungayya dan Dusun Borong Tangnga, Desa Bonto Daeng, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng, pada Jumat dan Sabtu, 18–19 Juli 2025.
Program ini menyasar dua dusun yang diketahui memiliki prevalensi hipertensi tertinggi di Desa Bonto Daeng. Sebanyak 43 warga turut ambil bagian dalam pemeriksaan tekanan darah secara gratis tersebut.
Selain warga, kegiatan ini juga diikuti oleh kader PKK Desa Bonto Daeng, Bidan Desa, serta pihak Puskesmas Loka sebagai mitra pendukung pelaksanaan.
Penanggung jawab program, Rhifqa Mufliha Mutiara Ruslan, mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Unhas, menjelaskan bahwa skrining ini bertujuan untuk membantu masyarakat mengetahui tekanan darah terkini serta mencegah risiko komplikasi akibat hipertensi yang tidak terkontrol.
“Dari hasil pemeriksaan, kami temukan masih banyak warga yang tekanan darahnya tinggi, namun tidak rutin kontrol ke puskesmas dan tidak mendapatkan terapi yang semestinya,” ungkap Rhifqa.
Kegiatan SIHATI dirancang dengan alur yang sistematis, dimulai dari registrasi, pemeriksaan tekanan darah, hingga edukasi kesehatan bagi setiap warga yang diperiksa.
Warga yang ditemukan memiliki tekanan darah tinggi dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan ke puskesmas guna mendapatkan penanganan dan obat sesuai diagnosis medis.
Bidan Desa Bonto Daeng, Ika Nurfitri Bahar, turut memberikan apresiasinya atas kegiatan ini.
“Kegiatannya sangat positif. Skrining hipertensi seperti ini penting dilakukan secara berkala agar bisa mendeteksi dan mencegah komplikasi lebih lanjut,” ujarnya.
Senada dengan itu, perwakilan Puskesmas Loka, Maryana, juga menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, pengukuran tekanan darah secara rutin bisa mendeteksi masalah kesehatan sejak dini.
“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat karena bisa mengenali hipertensi sebelum gejala muncul, sehingga penanganannya bisa lebih cepat dan efektif. Ini juga mendorong masyarakat untuk lebih paham pentingnya terapi teratur bagi penderita penyakit tidak menular, terutama hipertensi,” jelasnya.
Sebagai bentuk tindak lanjut, setiap warga yang diperiksa diberikan kartu hasil skrining berisi informasi tekanan darah mereka, termasuk interpretasi dan klasifikasinya.
Kartu ini diharapkan bisa menjadi pengingat bagi warga untuk memantau kondisi tekanan darah mereka secara berkala.
Selain itu, edukasi yang diberikan juga menekankan pentingnya gaya hidup sehat, pola makan seimbang, dan aktivitas fisik untuk mencegah hipertensi.
Program SIHATI menjadi langkah awal yang strategis dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini penyakit tidak menular.
Dengan pendekatan kolaboratif bersama tenaga kesehatan lokal dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan kegiatan seperti ini bisa menjadi model preventif yang berkelanjutan di masa depan.
Mahasiswa KKN PK Unhas berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai program sesaat, namun bisa memicu inisiatif rutin dari masyarakat dan tenaga kesehatan desa.
Dengan langkah kecil ini, mahasiswa berharap dapat mendorong perubahan besar dalam pola hidup sehat masyarakat Desa Bonto Daeng, demi desa yang lebih sehat dan tangguh.







