BANTAENG, MELEKNEWS.ID – Bupati Bantaeng, Muh. Fathul Fauzi Nurdin, menyampaikan bahwa pemerintah daerah tengah menghadapi tantangan besar berupa utang sebesar Rp 71 miliar yang diwarisi dari kepemimpinan sebelumnya.
Dalam pidato serah terima jabatan di Ruang Paripurna DPRD Bantaeng pada Senin (3/3/2025), Fathul Fauzi menegaskan bahwa utang tersebut menjadi bagian dari kondisi keuangan daerah yang harus segera ditangani.
“Kami menerima amanah ini dengan penuh tanggung jawab. Salah satu prioritas kami adalah menyelesaikan beban utang daerah sebesar Rp 71 miliar yang diwariskan dari pemerintahan sebelumnya,” ujarnya.
Untuk mengatasi situasi ini, ia meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar lebih cermat dalam mengelola anggaran dan menghindari pengeluaran yang tidak mendesak.
“Kita harus lebih selektif dalam penggunaan anggaran. Kegiatan seperti perjalanan dinas dan bimbingan teknis yang tidak esensial harus dikurangi atau bahkan ditiadakan. Setiap rupiah harus digunakan untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya.
Fathul Fauzi juga menekankan bahwa kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang mengutamakan efisiensi dalam penggunaan anggaran daerah.
“Kami akan memastikan bahwa alokasi anggaran difokuskan pada program-program yang berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Sebagai bupati termuda di Sulawesi Selatan, Fathul Fauzi menyadari bahwa tantangan ini tidak mudah. Namun, ia melihatnya sebagai peluang untuk membangun tata kelola keuangan yang lebih baik di Bantaeng.
“Menjadi pemimpin adalah amanah besar. Kepercayaan yang diberikan masyarakat harus dijawab dengan kerja nyata dan inovasi yang membawa daerah ini menuju kemajuan,” pungkasnya.
Ia juga menginstruksikan seluruh OPD untuk mengikuti kebijakan nasional, khususnya Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran, guna memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.
