BANTAENG, melek news – Isu kekeringan yang akan melanda Kabupaten Bantaeng menyebabkan sejumlah kalangan harus mengambil langkah untuk mengantisipasi asupan kekurangan air.
Salah satunya dilakukan oleh perkumpulan Pengembangan Kapasitas dan Akselerasi Kualitas Layanan Publik Indonesia (Perkumpulan Katalis).
Fasilitator Perkumpulan Katalis untuk wilayah Kabupaten Bantaeng – Bulukumba, Muh. Mukhtar menyampaikan kalau sejak tahun 2015 telah dilakukan kajian terkait bobot mata air yang ada di Kecamatan Eremerasa.
Menurutnya dari hasil kajian tersebut disebutkan kalau setiap detik air pertahunnya mengalami kekurangan bobot air sebanyak 0,2 liter.
“Berdasarkan hasil kajian yang kami lakukan sejak tahun 2015 ternyata dalam setahun bobot air di wilayah yang kami jadikan sampel itu mengalami kekurangan sebanyak 0,2 liter pertahunnya” ucapnya saat ditemui pada Kamis (14/1/2021).
Menurutnya jika keadaan tersebut tidak diintervensi mulai sekarang maka di Kabupaten Bantaeng di tahun 2044 nanti akan mengalami kekurangan air.Kalau tidak lakukan intervensi dengan situasi ini maka di tahun 2044 nantinya masyarakat Bantaeng akan kesusahan dalam mendapatkan asupan air” jelasnya.
Mukhtar menyebutkan kalau situasi inilah yang membuat perkumpulan katalis merasa terpanggil untuk melakukan edukasi dan intervensi.
“Kami dalam waktu dekat ini akan segera beraksi dengan menjalankan program pembangunan sumur resapan di Kecamatan Eremerasa” paparnya.
Lanjutnya lagi, kalau rencananya Perkumpulan Katalis ini ditahap awal akan membuat 15 titik sumur resapan di Desa Kampala, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng
“Ini hanyalah langkah awal kami lakukan, yang dimana nantinya pihak pemerintah kabupaten Bantaeng dapat melanjutkan dengan menindak lanjuti program kami” Jelasnya.
Langkah pembangunan sumur resapan ini dianggap efektif dalam mengintervensi ancaman kekurangan air yang nantinya melanda kabupaten Bantaeng.
Dia juga menyebutkan kalau salah satu penyebab yang membuat masyarakat di Kabupaten Bantaeng terancam kekurangan air di tahun 2044 itu karena populasi penduduk yang semakin pesat.
“Proyeksi pada tahun 2044 kebutuhan domestik mengalami peningkatan sebesar kurang lebih 12, 5% (Tingkat pertumbuhan penduduk 0,55% pertahun) Eremerasa mengalami penurunan debit sebesar 0,2 liter perdetik pertahun” jelasnya. (Agun).