Sosok  

Dr. Muhammad Rusdi Tuntaskan Disertasi Kompleks, Tegaskan Komitmen Besar pada Riset Bahan Alam



Dr. Muhammad Rusdi, S.Si., M.Si., Apt bersama Wahid Hidayat, S.Pd., M.Pd., mahasiswa S-3 Ilmu Komunikasi Unhas

MAKASSAR, MELEKNEWS.ID — Dunia akademik Sulawesi Selatan kembali mencatat satu capaian penting. Dr. Muhammad Rusdi, S.Si., M.Si., Apt., resmi menutup perjalanan panjang studinya dengan menuntaskan ujian tutup disertasi pada Jumat, 28 November 2025, di Ruang Ujian Farmasi Universitas Hasanuddin.

Ujian yang dimulai pukul 09.00 WITA itu berjalan ketat. Di hadapan promotor, copromotor, serta tim penguji, Rusdi mempertanggungjawabkan risetnya yang tidak ringan. Tekanan akademik tinggi justru menunjukkan bobot penelitian yang ia kerjakan.

Disertasi berjudul “Analisis Komposisi Kima, Uji Aktivitas Biologis Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum americanum L.)” itu dipandang kompleks dan memiliki nilai strategis. Riset ini membuka peluang baru dalam pemanfaatan bahan alam sebagai sumber bioaktivitas untuk kepentingan farmasi modern.

Promotor Prof. Subehan, M.Pharm., Sc., Ph.D., Apt., bersama copromotor Prof. Dr. Herlina Rante, M.Si., Apt., mengawal ketat penelitian ini sejak awal. Kedua akademisi senior tersebut mengikuti seluruh proses hingga tahap pengujian akhir.

Beberapa penguji bahkan memberi catatan tajam sebagai uji kelayakan akademik. Namun Rusdi menjawab setiap pertanyaan dengan argumentasi kuat yang menunjukkan penguasaan materi secara mendalam.

Di lokasi ujian, ucapan selamat terpampang jelas, termasuk dari Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman. Apresiasi itu menjadi bukti bahwa karya ilmiah Rusdi mendapat perhatian luas, tak hanya dari kalangan akademisi.

Dukungan juga datang dari sahabat dan kolega. Salah satunya Wahid Hidayat, S.Pd., M.Pd., mahasiswa S-3 Ilmu Komunikasi Unhas, yang menyaksikan dari dekat perjuangan Ustaz Rusdi dalam menyelesaikan disertasinya.

Wahid menyebut Rusdi sebagai sosok berdisiplin kuat. Bahkan saat nongkrong di warkop, kata Wahid, Rusdi tetap tenggelam dalam laptopnya, menyelesaikan bab demi bab disertasinya.

Menurut Wahid, komitmen seperti itu yang mendorong Rusdi mencapai garis akhir dengan hasil membanggakan. “Beliau bukan hanya pekerja keras, tapi juga konsisten,” ujar Wahid.

Sebagai Ketua Jurusan Ilmu Farmasi UIN Alauddin Makassar, Rusdi dikenal luas sebagai figur sederhana yang lebih suka bekerja daripada bicara. Ia menekankan bahwa ilmu harus memberi manfaat, bukan sekadar gelar.

Motonya, teruslah berkarya dan bekerja agar bermanfaat bagi orang banyak menjadi prinsip yang membentuk karakter akademiknya. Ia tak pernah berhenti mendorong diri untuk menghasilkan riset yang relevan.

Dengan rampungnya ujian tutup tersebut, gelar doktor resmi ia sandang. Namun capaian ini bukan akhir, melainkan pintu menuju riset-riset lanjutan yang lebih kuat dan berdampak.

Komunitas akademik berharap Rusdi terus mengembangkan kajian bahan alam yang menjadi fokusnya. Dunia farmasi Indonesia membutuhkan lebih banyak ilmuwan yang bekerja serius, seperti yang ia tunjukkan.

Keberhasilan ini menjadi sinyal bahwa penelitian mendalam dan komitmen panjang masih menjadi jalan utama untuk memajukan ilmu pengetahuan. Rusdi telah menapaki jalan itu, dan kini ia berdiri sebagai salah satu kontributor penting dalam riset farmasi modern.