BANTAENG, MELEKNEWS.ID – Suasana di Kantor Bupati Bantaeng tiba-tiba berubah tegang Pada Kamis 27 Februari 2025 pagi sekitar pukul 09.30 WITA. Asap tebal yang muncul dari salah satu ruangan membuat para pegawai panik dan bergegas meninggalkan gedung. Tim pemadam kebakaran segera dikerahkan, sementara petugas keamanan berusaha menenangkan situasi.
Kepala UPT PSC 119 Bantaeng, Syamsul Kamar, mengungkapkan bahwa proses evakuasi tidak berjalan mulus. Beberapa pegawai kesulitan keluar, sehingga tim penyelamat harus menggunakan tangga darurat untuk membantu mereka. Paparan asap menyebabkan beberapa pegawai mengalami gangguan pernapasan, sehingga tim medis segera memberikan pertolongan pertama di lokasi.

Namun, ketegangan itu segera mereda setelah diketahui bahwa ini hanyalah simulasi kebakaran yang dilakukan untuk menguji kesiapsiagaan pegawai. Latihan ini merupakan bagian dari program pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan respons terhadap keadaan darurat di lingkungan kerja.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Daerah Bantaeng dan STIKES Panakkukang Makassar, yang telah bekerja sama selama satu dekade dalam bidang pelatihan kegawatdaruratan. Simulasi ini juga menjadi bagian dari kurikulum mahasiswa S1 Keperawatan, di mana mereka menjalani praktik pre-hospital di PSC 119 Bantaeng dan latihan profesi Ners.
Dalam simulasi ini Sebanyak 56 mahasiswa ikut ambil bagian, bersama tim dari berbagai instansi seperti PMI, Tagana, Satpol PP, Damkar, BPBD, dan Dinas Perhubungan.

Skenario simulasi menempatkan titik kebakaran di lantai dua, tepatnya di ruang staf ahli. Pegawai yang terjebak harus dievakuasi menggunakan tangga hidrolik, sementara pemadam kebakaran berusaha mengendalikan situasi. Setelah proses evakuasi, tim medis melakukan triase terhadap korban, dengan lima orang dikategorikan kritis, lima mengalami luka sedang, dan 15 lainnya luka ringan dan 5 diantaranya dilarikan ke RSUD Anwar Makkatutu untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Selain memberikan pengalaman langsung dalam menangani situasi darurat, latihan ini juga memperkuat koordinasi antar instansi dalam menghadapi bencana kebakaran. Harapannya, kesiapsiagaan yang terasah melalui simulasi ini dapat mengurangi risiko dan dampak ketika menghadapi kejadian nyata di masa mendatang.







