BELAWAN, MELEKNEWS.ID – Ketua Belawan Pres Club’ (BPC), Syahril Efendi Damanik meminta agar pemerintah pusat tidak tutup mata soal penanganan banjir rob yang rutin melanda di kawasan Belawan.
Syahril menilai, pemerintah daerah setempat sudah tidak mampu mengatasi persoalan banjir rob yang menimpa ribuan pemukiman warga di kawasan pesisir utara Kota Medan ini.
“Jangan biarkan masyarakat di Belawan, Labuhan dan Marelan terus sengsara akibat air pasang laut yang menganggu aktivitas masyarakat. Selain itu, pemerintah daerah diminta untuk tidak memberi izin penimbunan lahan resapan air di Belawan. Utamakan keselamatkan warga dari bencana banjir rob,” jelas dia, Senin, 19 Oktober 2020.
Syahril menyebut, penyebab banjir itu lantaran banyaknya kawasan hutan mangrove yang berfungsi sebagai resapan air ditimbun menjadi daratan untuk kepentingan bisnis.
“Kepentingan pengusaha yang meraup keuntungan di Belawan, seakan tidak perduli dengan derita masyarakat di Belawan. Parahnya lagi, pemerintah daerah setempat, dinilai tutup mata atas maraknya aksi penimbunan lahan yang dulunya sebagai tempat resapan air dan hutan bakau,” jelasnya.
Hal tersebut, kata Syahril, dapat dilihat di Simpang Kampung Salam Belawan yang saat ini lahan resapan air tidak ada lagi, karena lahan itu sudah menjadi lahan gudang kontener.
Sekedar informasi, air mulai menggenang pemukiman warga sejak Sabtu, 17 Oktober 2020 sekira pukul 15.00 WIB dan kembali surut mulai pukul 18.00 WIB. (Us/Sm)