Antisipasi Banjir, Polisi di Bantaeng Pantau Bendungan

Rabu, 8 Januari 2020 | 1:28 WITA
Kepolisian saat melakukan pengecekan cekdam Balang Sikuyu.

Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia

Bantaeng – Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri melakukan pengecekan pada bendungan atau cekdam Balang Sikuyu, di Kelurahan Bonto Rita, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Selasa, 7 Januari 2020 guna meninjau jumlah debit air.

Hal itu dilakukan guna mengantisipasi terjadinya bencana banjir, jika debit air terlalu banyak di bendungan tersebut. Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri mengatakan, sejauh ini air di bendungan itu masih dalam keadaan normal.

“Dari hasil peninjauan langsung, kondisi Check Dam Balang Sikuyu masih dalam keadaan normal. Semuanya berjalan baik,” kata perwira menengah kepolisian itu.

Wawan menambahkan, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi air dari data yang dipaoarkan oleh petugas penjaga pintu air bendungan, didapati hasil bahwa kedalaman air masih di bawah normal. Itu berarti potensi terjadinya banjir akibat luapan bendungan masih jauh dari kemungkinan. Namun begitu, kata dia, masyarakat tetap harus waspada.

Selain banjir, mantan Kapolres Sigi ini mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi terjadinya bencana seperti tanah longsor, angin kencang dan pohon tumbang.

“Yah tentunya masyarakat harus tetap waspada terhadap bencana yang mungkin timbul,” sebut dia.

Ia juga memastikan bahwa Kepolisian Resort Bantaeng melakukan antisipasi bencana alam yang diakibatkan tingginya curah hujan. Dengan melibatkan berbagai pihak, bentuk antisipasinya berupa penguatan rapat koordinasi, membuka posko bencana dan pemantauan curah hujan.

“Termasuk menyiapkan peralatan SAR (Search and Rescue) dan kegiatan seperti ini, pengecekan pintu air ini,” katanya.

Terpisah, Paur Humas Polres Bantaeng, Aipda Sandri Ershi mengutarakan bahwa Kepolisian tengah gencar menyampaikan imbauan kepada masyarakat di daerah pesisir untuk mewaspadai tingginya grlombang laut.

“Anggota Bhabinkamtibmas yang berada di wilayah pesisir pantai aktif memberikan imbauan untuk mengantisipasi gelombang tinggi dari laut,” ujar Aipda Sandri Ershi kepada Tagar saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

Selain tingginya gelombang air laut, Sandri juga berpesan agar warga di daerah pesisir tetap mawas diri terhadap pepohonan yang tinggi.

“Tentunya warga di sekitar pesisir tetap waspada dengan pepohonan yang besar. Termasuk pohon kelapa, kan di pantai itu banyak pohon kelapa, warga harus berhati-hati jika berada di sekitar itu,” tutup Sandri.